Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba)
menonjolkan tren yang semakin meningkat di Indonesia. Rehabilitasi narkoba yakni salah satu upaya untuk
menyelamatkan para pengguna dari belenggu narkoba.
Penyalahgunaan narkoba
sebagian besar diawali dengan upaya coba-coba dalam lingkungan pergaulan. Kian
lama penggunaan, karenanya risiko kecanduan semakin tinggi. Jikalau terus
dilanjutkan, karenanya dosis narkoba yang dipakai juga akan semakin besar untuk
menempuh situasi yang diinginkan (teler atau high), hingga pada titik tidak
cakap melewatkan satu hari tanpa narkoba tanpa menikmati gejala putus obat
(sakau).
Kunci rehabilitasi narkoba
yakni melakukannya secepat mungkin. Untuk itu diperlukan psikiater atau
spesialis adiksi yang dapat menangani keadaan sulit ketergantungan narkoba.
Sebagaimana pecandu lain, pecandu narkoba seringkali menyanggah kondisinya dan
sulit dipinta untuk melakukan rehabilitasi. Umumnya diperlukan intervensi dari
keluarga atau sahabat untuk menyemangati dan menyokong pengguna narkoba untuk
ingin menjalani rehabilitasi.
Pengobatan medis
Penanganan dengan obat-obatan akan dijalankan dalam
pengawasan dokter, tergantung dari tipe narkoba yang dipakai. Pengguna narkoba
tipe heroin atau morfin, akan dikasih terapi obat seperti methadone. Obat ini
akan membantu mengurangi harapan menggunakan narkoba. Obat tipe lain yang dapat dipakai untuk membantu
rehabilitasi narkoba, yakni naltrexone. Namun, obat ini mempunyai sebagian efek
samping dan hanya dikasih pada pasien rawat jalan, setelah dia mendapatkan
pengobatan detoksifikasi. Naltrexone akan menghambat efek narkoba berupa
perasaan gembira, gembira, sehat, dan meredanya rasa sakit, serta mengurangi
harapan untuk mengonsumsi narkoba.
Konseling
Konseling yakni bagian penting dalam mengobati
penyalahgunaan narkoba. Konseling
yang dijalankan oleh konselor terhadap pengguna narkoba dalam rehabilitasi akan
membantu si pengguna mengenali keadaan sulit atau perilaku yang memicu
ketergantungan hal yang demikian. Konseling umumnya dijalankan secara individu.
Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan konseling secara
berkelompok.
Konseling bertujuan untuk membantu program pemulihan,
seperti mengawali kembali perilaku hidup sehat ataupun taktik menghadapi
situasi yang berisiko penggunaan narkoba
kembali terulang. Konselor bertanggung jawab untuk memahami bagaimana kecanduan
narkoba pada seseorang secara keseluruhan, sekaligus memahami lingkungan sosial
yang ada di sekitarnya untuk mencegah terulangnya penyalahgunaan narkoba.
Penanganan untuk memecahkan pengaruh ketergantungan narkoba perlu melibatkan beraneka aspek
lainnya, seperti aspek sosial dan dukungan tata krama dari orang terdekat dan
lingkungan sekitar. Tak jarang pecandu narkoba dapat kembali berkesibukan
normal dan menjalani hidup dengan lebih baik setelah menjalani penanganan
medis, ditambah dukungan tata krama dan sosial yang baik.
Kecuali perlu
dipahami, pelaksanaan melepaskan diri
dari narkoba untuk penggunanya
tidaklah mudah. Jikalau menjalani rehabilitasi narkoba, mereka juga membutuhkan
dukungan keluarga dan masyarakat agar dapat kembali menjalani hidup sehat dan
produktif. Jikalau Anda atau orang yang Anda kenal sedang berjuang untuk
melawan ketergantungan narkoba, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikiater.
No comments:
Post a Comment