Mata juling yaitu
kondisi saat posisi kedua belah mata tak searah dan tak mengarah ke arah yang
sama. Kondisi ini terjadi karena otot-otot kedua bola mata tak bisa
berkoordinasi untuk mengendalikan arah bola mata, sehingga kedua mata memandang
objek yang berbeda.
Pengobatan mata
juling bisa dijalankan dengan beraneka metode, yaitu dengan mengaplikasikan
kacamata, penutup mata, obat tetes mata, ataupun melalui operasi otot mata.
Bagus kacamata ataupun penutup mata berprofesi dengan metode “memaksa” mata
yang juling untuk berprofesi, dan menutupi penglihatan mata yang normal. Dengan
metode tersebut, mata yang juling akan berperan sebagai mata dominan, sehingga
otot-otot mata akan terlatih dengan sendirinya dan bisa mengonsentrasikan kedua
mata pada arah yang sama.
Obat tetes mata juga berperan untuk mengobati mata juling dengan prinsip yang sama
seperti kacamata dan penutup mata. Obat tetes mata yang dipakai mengandung
atropin yang berprofesi dengan metode mengaburkan penglihatan mata yang normal
selama beberapa jam. Apabila seluruh metode tersebut tak bisa mengobati mata
juling, penderita bisa menjalani operasi otot mata untuk mengobati mata juling.
Persiapan Pengobatan Mata Juling
Sebelum mempertimbangkan untuk memberi saran pasien
menjalani operasi mata juling, dokter
akan meminta informasi mengenai jenis pengobatan yang pernah pasien jalani
sebelumnya. Apabila dokter mempertimbangkan operasi, pasien akan menjalani
pemeriksaan mata untuk mempertimbangkan tingkat keparahan mata juling yang
dialami. Pemeriksaan yang dijalankan utamanya yaitu pemeriksaan gerakan bola
mata atau ortoptik. Selain pemeriksaan mata, pasien juga akan menjalani
pemeriksaan fisik secara lazim untuk mengetahui kondisi kesehatan sebelum
operasi.
Apabila pasien sedang mengonsumsi obat pengencer darah,
seperti aspirin, warfarin, atau heparin, dokter akan meminta pasien
menghentikan konsumsi obat tersebut untuk sementara. Obat-obatan dan suplemen
lainnya yang pasien konsumsi juga seharusnya diberitahukan kepada dokter.
Pasien akan diminta berpuasa sebelum menjalani operasi untuk menghindari efek
samping dari obat bius, seperti mual dan muntah. Apabila pasien sedang
menderita penyakit tertentu selain mata
juling, dokter akan menunda operasi sampai pasien cukup sehat untuk
menjalani operasi.
Prosedur Pengobatan Mata Juling
Pengobatan mata
juling dengan operasi pada anak-anak dijalankan dalam kondisi mereka tak
sadar setelah dikasih anestesi. Si-anak bisa menikmati kecemasan sebelum
operasi karena terpisah dari orang tua. Kondisi tersebut bisa dipecahkan oleh
dokter dengan memberikan obat penenang kepada anak. Operasi mata juling pada
orang dewasa bisa dijalankan dalam kondisi sadar ataupun tak sadar. Orang
dewasa bisa memilih obat bius yang akan dipakai selama operasi, apakah bius
lokal atau sempurna.
Setelah obat bius berprofesi, dokter mata akan membuka dan
membendung kelopak mata pasien dengan spekulum. Setelah itu, dokter akan
membikin irisan kecil (insisi) pada selaput bening tipis yang menutupi komponen
putih mata (konjungtiva). Melewati irisan kecil ini, dokter akan mengkoreksi
dan mengendalikan kembali otot-otot mata yang menyebabkan mata pasien menjadi
juling. Operasi mata juling bisa
dijalankan baik pada salah satu mata atau pada kedua mata.
Operasi otot mata
juling dijalankan dengan metode menguatkan atau melemahkan otot mata untuk
mengkoreksi koordinasi gerakan kedua bola mata. Penguatan otot bola mata
dijalankan dengan metode memotong (reseksi) komponen otot atau tendon otot bola
mata. Walaupun pelemahan otot mata dijalankan dengan metode melepaskan otot
bola mata, kemudian memasang kembali pada titik di dekat bola mata komponen
belakang atau dinamakan resesi otot bola mata. Pelaksanaan ini bisa dijalankan
pada orang dewasa ataupun anak-anak.
Operasi mata juling
umumnya berlangsung selama 1-2 jam. Khusus pada orang dewasa, otot-otot mata
yang diatur dan dikoreksi selama operasi bisa dipasang secara sementara
terpenting dulu. Pasien yang otot matanya dipasang secara sementara, bisa
menjalani pengujian gerakan bola mata setelah sadar kembali pasca operasi.
Apabila dirasa koordinasi gerakan kedua bola mata belum sempurna atau masih
juling, pasien akan menjalani operasi kembali untuk mengendalikan ulang
otot-otot mata tersebut. Apabila juling telah sirna dan koordinasi gerakan
kedua mata telah baik, otot-otot bola mata akan dipasang secara permanen.
Setelah Pengobatan Mata Juling
perasi mata juling
umumnya dijalankan tanpa rawat inap, yang berarti pasien bisa pulang pada hari
yang sama setelah operasi selesai. Pasien akan merasa gatal-gatal dan nyeri
pada mata selama beberapa hari setelah operasi. Akan tapi, hindari menggaruk
mata untuk menjaga hasil operasi dan mencegah infeksi. Selain itu, hendaknya
pasien menjaga mata yang telah dioperasi tetap bersih dan terhindar dari debu
serta benda atau bahan yang bisa menimbulkan iritasi lainnya. Apabila
diperlukan, dokter bisa memberikan antibiotik dalam bentuk obat tetes atau
salep untuk mencegah infeksi pada mata.
Dokter akan mengendalikan jadwal kontrol bagi pasien selama
beberapa minggu setelah operasi mata
juling. Selama kontrol, dokter akan memantau kondisi dan penyembuhan mata
pasca operasi. Sebagian orang yang menjalani operasi mata juling bisa mengalami
gangguan penglihatan pasca operasi, terpenting anak-anak. Si-anak yang
mengalami gangguan penglihatan pasca operasi direkomendasikan tetap
mengaplikasikan penutup mata untuk melatih mata yang lebih lemah setelah
menjalani operasi. Terapi dengan penutup mata tak cuma melatih bola mata yang
lemah, tapi juga melatih otak yang menerjemahkan penglihatan dari mata. Orang
dewasa yang telah menjalani operasi mata juling dan mengalami gangguan
penglihatan, tetap direkomendasikan untuk mengaplikasikan kacamata, sampai
gangguan penglihatan bisa dipecahkan.